Kamis, 08 Maret 2012

Listrik Tenaga Surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya, adalah pembangkit yang memanfaatkan
sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap, perubah
dan penghasil listrik adalah Photovoltaic yang disebut secara umum Modul / Panel Solar Cell.
Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran elektron
negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. Hasil dari aliran
elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi
battery / aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. Rata-rata produk modul solar cell
yang ada dipasaran menghasilkan tegangan 12 s/d 18 VDC dan ampere antara 0.5 s/d 7 Ampere.
Modul juga memiliki kapasitas beraneka ragam mulai kapsitas 10 Watt Peak s/d 200
Watt Peak juga memiliki type cell monocrystal dan polycrystal. Komponen inti dari sistem
PLTS ini meliputi peralatan : Modul Solar Cell, Regulator / controller, Battery / Aki, Inverter
DC to AC, Beban / Load. Perusahaan kami telah mengembangkan beberapa produk PLTS
yang digunakan untuk rumah tangga dengan skala kecil, contoh paket produk kami
adalah Penerangan Listrik Rumah (PLR). Dengan paket produk PLR tersebut dapat
dimanfaatkan untuk para penduduk di Indonesia untuk solusi akan kebutuhan listrik
yang di daerahnya sulit dijangkau listrik PLN atau di daerah pelosok dan produk paket
PLR ini dari waktu ke waktu juga dibutuhkan beberapa konsumen perkotaan dan perusahaan
dengan maksud mengkombinasikan dengan listrik PLN. Rata-rata produk paket PLR ini
digunakan untuk lampu-lampu penerangan di rumah, kantor, tempat ibadah, tempat umum
dengan skala kecil dan menengah dan hasilnya dari penggunaan tersebut kalau dihitung secara
besar diseluruh Indonesia, maka defisit akan listrik PLN akan teratasi karena PLR turut
membantu dalam program penghematan listrik. Bayangkan bila tiap rumah, kantor,
tempat ibadah, tempat umum di seluruh pulau jawa beberapa peralatan lampu penerangannya
diganti / dikombinasi dengan sistem PLTS, maka penghematan dalam listrik PLN akan
terwujud secara nyata. Kalo ragu coba dihitung saja, misal 3 lampu 8 Watt
(PLS/Cool day light, lumen cahanya sama dengan lampu pijar 40 Watt)untuk tiap rumah
menggunakan PLTS maka, (8 Watt x 3 buah) x 20juta/malam (Perkiraan Pemakai PLN) =
480.000.000 Watt/malam. Bayangkan berapa besar penghematan dalam 1 malam saja!.
Kami bukan mempromosikan produk kami agar bisa terjual, cuma kami membantu
kelangkaan / kesulitan akan energi khususnya listrik yang semakin lama sulit didapat.

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat
digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik, perumahan,
dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk
terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.Di negara-negara industri maju
seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa dengan bantuan subsidi
dari pemerintah telah diluncurkan program-program untuk memasyarakatkan listrik tenaga
surya ini. Tidak itu saja di negara-negara sedang berkembang seperti India, Mongol promosi
pemakaian sumber energi yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan. Untuk lebih mengetahui
apa itu pembangkit listrik tenaga surya atau kami singkat dengan PLTS maka dalam tulisan
ini akan dijelaskan secara singkat komponen-komponen yang membentuk PLTS, sistim
kelistrikan tenaga surya dan trend teknologi yang ada.

  KONSEP KERJA SISTEM PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok
daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi
listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian
yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering
dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan
bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain itu gas buang yang
dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya
dapat merusak ekosistem planet bumi kita.

Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian
kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel
sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan
seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan
adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik
yang proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.

Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian
elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan
aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt,
maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja
proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika
penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan
energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu
akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan
proses pengisian aki itu.

Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya
rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran. Memang harga
kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya
itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai. Jadi, sistem sel surya dalam bentuk
paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila merakit sendiri.

Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu
bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari
berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah,
maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang
optimal. Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu
jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang
optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional
untuk mengatur arah permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian
rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini
dapat dibangun, misalnya, dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak
sederhana, karena terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya,
paket sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya
secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus. Karena itu, kontroler macam ini
cukup mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar